Kalau kamu mampir ke Sulawesi Selatan, jangan cuma berhenti di Makassar. Yuk, geser sedikit ke Sidenreng Rappang (alias Sidrap) dan temuin kuliner tradisional Bugis yang masih terjaga dengan apik di jantung kotanya: Pasar Rappang. Tempat ini bukan cuma soal belanja bahan dapur—di sini kamu bisa explore kuliner tradisional Bugis di Pasar Rappang Sidrap yang legit, langka, dan otentik banget.
Dari yang gurih sampai manis, jajanan pasar di sini punya cerita dan rasa yang khas. Tiga yang wajib banget kamu cicipin: roti berre’, sokko bolong, dan kue apang. Langsung kita bahas satu-satu, yuk!
Roti Berre’: Jajanan Tradisional yang Bikin Lupa Diet
Jangan bayangin roti modern ya. Roti berre’ alias roti panguttu khas Bugis ini dibuat dari campuran tepung beras, santan, dan pisang yang dikukus atau dipanggang di atas loyang cetak. Bentuknya bulat pipih, mirip serabi tapi versi Bugis yang lebih padat dan gurih legit.
Apa yang bikin unik?
- Aromanya khas, wangi santan dan pisang yang bikin auto lapar
- Teksturnya empuk dan sedikit chewy
- Kadang disajikan polos, kadang disiram lelehan gula merah atau parutan kelapa
Cocok banget buat sarapan pagi, camilan sore, atau teman ngopi. Harganya juga murah meriah, cuma Rp2.000–Rp4.000-an per potong. Yang bikin makin mantap, jajanan ini dibuat langsung oleh ibu-ibu Bugis yang udah bertahun-tahun jualan di pasar.
Sokko Bolong: Ketan Hangat Rasa Rumah
Satu lagi makanan khas yang jadi ikon pasar-pasar di Sidrap: sokko bolong, alias songkolo bagadang. Ini bukan sekadar bubur ketan, tapi comfort food Bugis sejati. Terbuat dari ketan hitam atau putih, dikukus sampai matang, lalu disajikan bareng ikan asin, serundeng kelapa, dan sambal terasi.
Sensasi makan sokko bolong:
- Teksturnya pulen dan lengket, khas ketan asli
- Rasanya gurih banget, ditambah sambal bikin makin nendang
- Disajikan hangat dengan daun pisang, bikin makin otentik
Biasanya disantap buat sarapan atau camilan malam, apalagi bareng teh manis panas. Di Pasar Rappang, kamu bisa temuin lapak yang jualan dari subuh sampai siang. Porsinya bisa kamu atur, mulai dari Rp5.000-an aja.
Kue Apang: Legit, Lembut, dan Penuh Sejarah
Nah, ini dia si manis dari Sidrap yang gak boleh kelewatan: kue apang. Dibuat dari campuran tepung beras, gula merah, dan tape singkong, lalu dikukus di cetakan tradisional. Bentuknya kecil-kecil dan empuk banget.
Yang bikin kue apang ini beda:
- Ada aroma fermentasi dari tape yang bikin rasanya unik
- Manisnya natural dari gula merah asli
- Cocok buat semua umur—dari nenek-nenek sampai bocil, semua doyan
Biasanya dijual di tampah besar, dibungkus daun pisang atau plastik kecil. Harganya super terjangkau, mulai dari Rp1.500 per biji. Kalau kamu lagi pengen sesuatu yang manis dan tradisional, ini pilihan paling safe.
Suasana Pasar Rappang: Hangat, Ramai, dan Penuh Cerita
Yang bikin kulineran di sini makin berkesan adalah suasananya. Pasar Rappang bukan pasar modern, tapi itu justru nilai plus-nya. Dari subuh, suasananya udah ramai. Warga datang bukan cuma buat belanja, tapi juga buat sarapan, ngopi, dan ngobrol ngalor-ngidul.
- Penjual duduk lesehan di depan tampah jajanan
- Anak-anak sekolah beli kue sambil nunggu angkutan
- Suara tukang sayur, aroma ketan, wangi gula merah bercampur jadi satu
Ini bukan cuma makan, tapi pengalaman sosial dan budaya yang gak bisa kamu temuin di tempat lain.
Tips Explore Kuliner Tradisional Bugis di Pasar Rappang Sidrap
Biar pengalaman kamu makin maksimal, simak tips ini:
- Datang jam 05.30–08.00 pagi biar semua pilihan masih lengkap
- Siapkan uang tunai pecahan kecil
- Jangan ragu ngobrol sama penjual—mereka ramah dan suka cerita
- Cobain sedikit-sedikit dulu, biar bisa icip banyak jenis
- Jangan lupa bawa tas kain buat bawa pulang kue!
Kenapa Wajib Mampir ke Pasar Rappang Kalau ke Sidrap?
Explore kuliner tradisional Bugis di Pasar Rappang Sidrap bukan cuma tentang kenyang, tapi juga mengenal budaya lokal lewat rasa. Makanan di sini dibuat dengan resep turun-temurun, pakai bahan lokal, dan disajikan dengan kehangatan khas Sulawesi Selatan.
- Autentik 100%, bukan hasil adaptasi
- Murah tapi penuh makna
- Bisa jadi oleh-oleh dan cerita buat dibagi
- Nggak mainstream, jadi pengalaman langka
Kalau kamu bener-bener pengen kenal Sidrap dari sisi yang paling jujur, mulailah dari pasarnya. Karena di sinilah cerita, rasa, dan tradisi bersatu dalam sepiring roti berre’, sokko bolong, dan kue apang.